Liya Togo, Jejak Sejarah Kesultanan Buton di Wakatobi
Mesjid ini di bangun dari susunan batu karang yang konon katanya di rekatkan dengan mengunakan adonan kapur di campur dengan putih telur ayam, menarik.
Talo-talo muda dulu sering berlatih melompat di Baliura, sebuah batu yang menjadi legenda di liya Togo. Buah hasil rajin berlatih meloncat ini lah akhirnya Talo-talo berhasil membunuh seorang raja di Batara Muna dengan mengendap dan melompati benteng Muna, Batara itu semacam negara bagian pada masa pemerintahan kesultanan Buton. Nah sebagai hadiah dari keberhasilannya itu Talo-talo di berikan daerah Liya Togo sebagai daerah kekuasaan nya oleh sultan Buton.
Terpisah dari Legenda itu saya sangat antusias dengan kehadiran bocah-bocah yang sedang asik bermain bola di Liya Togo petang itu. Nah begitu moncong lensa saya membidik aksi-aksi mereka yang seperti pemain bola dunia, eh malah mereka langsung berkumpul minta di foto terus-terus an ha ha. Ibu-ibu terlihat sedang bersendau gurau. Sesekali terlihat seorang ibu lain yang berkeliling menjajakan Kasuami (makanan khas Wakatobi dari olahan singkong).
Pohon-pohon flamboyan yang usianya sudah tua dengan bentuk dahan meliuk-liuk juga menghiasi komplak inti Liya Togo ini, seolah mereka juga berperan menjadi saksi sejarah dari kebesaran Liya togo di masa lalu.
Sumber : http://lostpacker.com/liya-togo-wakatobi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar