Diare – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Diare adalah suatu kondisi ketika gerak peristaltik usus lebih cepat
dari biasanya sehingga pengeluaran buang air besar lebih encer dan
frekuensinya lebih banyak. Terkadang, diare bukanlah suatu penyakit yang
berbahaya kecuali mengakibatkan dehidrasi yang pada akhirnya menyebabkan syok hipovolemik (dropnya tubuh karena kekurangan cairan).
Di Indonesia, diare menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan. Diare ada di peringkat tiga belas penyebab kematian secara umum dengan proporsi 3.5 persen. Sedangkan untuk kategori penyakit menular, diare menduduki peringkat ketiga.
Akan tetapi, karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang, penderita diare harus minum banyak cairan dan obat anti diare apabila penyakit ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk kasus diare berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) kemungkinan ada penyakit lainnya yang mendasari.
Ketika seseorang mengalami diare, tinja menjadi encer karena banyaknya cairan yang disekresikan ke dalam usus. Atau sebaliknya, cairan di dalam usus tidak dapat diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga bisa menjadikan diare berlangsung singkat atau lama.
Diare jangka pendek dapat disebabkan oleh:
Untuk diketahui, pengeluaran cairan melalui feses yang berlebihan ditambah dengan hilangnya nafsu makan dapat berdampak dehidrasi. Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal. Dehidrasi sendiri lebih mudah terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan ketahanan anak-anak terhadap dehidrasi yang lebih rendah ketimbang orang dewasa.
Atasi dehidrasi dengan oralit atau banyak minum air putih dalam jumlah banyak. Asupan air adalah sesuatu yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi diare:
Sebagian besar penderita diare dapat sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama yaitu antara 5-7 hari.
Di Indonesia, diare menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan. Diare ada di peringkat tiga belas penyebab kematian secara umum dengan proporsi 3.5 persen. Sedangkan untuk kategori penyakit menular, diare menduduki peringkat ketiga.
Penyebab Diare
Diare dapat terjadi karena keracunan makanan, infeksi kuman, dan stres. Penyakit ini biasanya dapat sembuh sendiri karena sebenarnya diare sendiri adalah mekanisme tubuh untuk membuang racun dan kuman yang ada di usus. Pada anak kecil, penyebab diare terbanyak adalah karena virus sehingga dapat sembuh dengan sendirinya.Akan tetapi, karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang, penderita diare harus minum banyak cairan dan obat anti diare apabila penyakit ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk kasus diare berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) kemungkinan ada penyakit lainnya yang mendasari.
Ketika seseorang mengalami diare, tinja menjadi encer karena banyaknya cairan yang disekresikan ke dalam usus. Atau sebaliknya, cairan di dalam usus tidak dapat diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga bisa menjadikan diare berlangsung singkat atau lama.
Diare jangka pendek dapat disebabkan oleh:
- Infeksi bakteri yang juga bisa menyebabkan keracunan makanan (campylobacter, clostridum difficile, escherichia coli, salmonella, dan shigella)
- Radang usus buntu
- Alergi makanan
- Kerusakan lapisan usus akibat radioterapi
- Masalah psikologi (misalnya gangguan kecemasan)
- Makanan yang mengandung pemanis buatan
- Infeksi virus (rotavirus dan norovirus)
- Parasit giardia intestinalis
- Penyakit Crohn, yaitu radang pada lapisan sistem pencernaan
- Kolitis ulseratif, yaitu suatu kondisi yang berdampak kepada usus besar
- Sindrom iritasi usus atau terganggunya fungsi normal usus
- Kanker usus
- Radang pankreas kronis
Diagnosa Diare
Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis diare, antara lain:- Analisa feses
- Tes darah
- Pemeriksaan rektum
Gejala Diare
Pada tiap penderita, gejala diare berbeda-beda. Beberapa orang mengeluarkan feses yang sangat encer, sementara beberapa lainnya mengeluarkan feses yang tak terlalu encer. Berikut ini adalah tanda-tanda diare yang Anda alami bertambah parah.- Pipis kental dan berwarna kuning, frekuensi berkemih kurang dari 4 kali per hari disertai demam, mata cekung, dan kulit kering
- Diare tetap bertahan di atas 2 minggu
- Kram
- Sakit perut
- Kembung
- Mual
- Demam
Untuk diketahui, pengeluaran cairan melalui feses yang berlebihan ditambah dengan hilangnya nafsu makan dapat berdampak dehidrasi. Kondisi ini harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal. Dehidrasi sendiri lebih mudah terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan ketahanan anak-anak terhadap dehidrasi yang lebih rendah ketimbang orang dewasa.
Pengobatan Diare
Jika tidak diobati, diare bisa berujung pada dehidrasi. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan berpotensi merenggut nyawa penderita, terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasaAtasi dehidrasi dengan oralit atau banyak minum air putih dalam jumlah banyak. Asupan air adalah sesuatu yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi diare:
- Obat untuk mengikat air sehingga tinja lebih padat, seperti obat attalpulgit
- Obat untuk menghentikan peristaltik usus seperti papaverin atau antiparasimpatik
- Antibiotik atau antiparasit dikonsumsi ketika hasil pemeriksaan tinja menunjukkan adanya infeksi bakteri atau infeksi parasit seperti amoeba.
Sebagian besar penderita diare dapat sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah 2-4 hari. Sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama yaitu antara 5-7 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar